A. Pengelolaan Prasarana Olahraga dan
Lapangan Olahraga (Oleh: TITO ARIZAL BINTANG/201233230)
A. Pendahuluan
1.
Observasi tentang Manajemen Layanan Khusus Penunjang Manajemen Berbasis Sekolah dengan sub tema Pengelolaan Prasarana Olahraga dan Lapangan Olahraga di SD 5 Klumpit untuk mengetahui apakah pengelolaan dan prasarana olahraga yang ada apakah sudah sesuai dengan pelaksanaan Manajemen Layanan Khusus Penunjang MBS atau belum. Observasi yang dilakukan pada hari Sabtu, 13 April 2014 pukul 08.00-09.30 WIB ini menggunakan instumen observasi dan wawancara mendalam dengan Guru Olahraga SD 5 Klumpit yaitu Bapak Mas Nan, serta menggunakan dokemantasi sesuai kondisi di lapangan.
Observasi tentang Manajemen Layanan Khusus Penunjang Manajemen Berbasis Sekolah dengan sub tema Pengelolaan Prasarana Olahraga dan Lapangan Olahraga di SD 5 Klumpit untuk mengetahui apakah pengelolaan dan prasarana olahraga yang ada apakah sudah sesuai dengan pelaksanaan Manajemen Layanan Khusus Penunjang MBS atau belum. Observasi yang dilakukan pada hari Sabtu, 13 April 2014 pukul 08.00-09.30 WIB ini menggunakan instumen observasi dan wawancara mendalam dengan Guru Olahraga SD 5 Klumpit yaitu Bapak Mas Nan, serta menggunakan dokemantasi sesuai kondisi di lapangan.
2.
Hasil
Observasi
Dalam
observasi mengenai Pengelolaan Prasarana Olahraga dan
Lapangan Olahraga di SD 5 Klumpit. Banyak tempat yang di observasi, contohnya
ruangan penyimpanan prasarana olahraga, prasarana olahraga, lapangan olahraga,
dan Mencakup aspek kelengkapan, pengelolaan, pengembangan, perawatan.
Untuk ruangan penyimpanan prasarana
olahraga, seperti bola voli, bola sepak, raket dll, disimpan pada sebuah
lemari, terdapat pada ruangan yang menjadi satu dengan UKS hanya di pisahkan
oleh tirai, sebagian tempat penyimpanan prasarana olahraga dan sebagian lagi
UKS. Untuk luas ruangan tersebut 5m x 3m. Dan untuk ruangan yang dikhususkan
untuk penyimpanan prasarana olahraga sendiri yaitu 2m x 2m. Karena ruangan yang
terlalu sempit/mini, tentu saja tidak dapat dimanfaatkan sebagai ruangan
olahraga.
Dari segi petugas yang bertanggung
jawab atas segala sarana dan prasarana olahraga di SD 5 Klumpit masih belum
optimal, dikarena kan yang bertugas adalah Guru Olahraga sendiri, dari segi
merawat, mengelola, dan mengembangkan. Dalam sebuah wawancara dengan beliau,
saya bertanya, “pak, bagaimana cara bapak mengembangkan alat-alat olahraga agar
lengkap?” . beliau menjawab, “ Dengan mengusulkan ke dinas pusat, tetapi masih
susah untuk dapat secara langsung, karena itu saya ber inisiatif membeli
sendiri alat-alat olahraga dan terkadang membuat sendiri, karena bagi saya agar
siswa tahu dan mampu memahami pelajaran olahraga yang saya ajarkan”. Guru
olahraga mengajukan bantuan kepada Dinas Pusat tetapi proses nya lama, sehingga
guru membeli sendiri dan juga berkreasi membuat sendiri alat olahraga tersebut.
Dari segi kelengkapan prasarana
olahraga, SD 5 Klumpit dapat dibilang perlengkapan olahraganya masih sederhana
atau belum 100% sempurna. Prasarana alat olahraga meliputi, Bola sepak, bola
voli, bola takraw, net/jaring, bola kasti, tongkat kasti, dan bola pingpong. SD
5 Klumpit juga memiliki Meja untuk Tennis Meja yang sering digunakan para siswa
untuk bermain/berolahraga tenis meja, disampingnya juga terdapat BAK pasir yang
biasanya digunakan untuk olahraga lompat jauh tapi sekarang sudah tidak
digunakan lagi karena peraturan yang baru melarang siswa sekolah dasar
berolahraga Lompat Jauh, dikarenakan dapat mengganggu pertumbuhan tulang para
siswa.
Dari segi Lapangan olahraga, SD 5
Klumpit memanfaatkan halaman depan sekolah untuk beraktifitas seperti Upacara,
dan untuk olahraga misalnya, seperti senam, bermain bola voli, badminton, sepak
takraw, dan atletik dan untuk olahraga sepak bola, para siswa menuju lapangan
yang lebih luas yaitu lapangan Desa Klumpit yang terletak dibelakang SD 5
Klumpit. Karena SD 5 Klumpit yang luas nya tidak terlalu besar maka tidak
mempunyai lapangan dan hanya dapat memanfaatkan haalaman sekolah saja.
Dari segi prestasi yang diperoleh,
untuk bidang olahraga sendiri masih minim atau belum maksimal dikarena kan
sarana dan prasarana olahraga yang tidak menunjang, untuk hal tersebut Guru
olahraga dan kepala sekolah masih berusaha memperbaharui dan meningkatkan
Prestasi siswanya dengan cara mengembangkan prasarana olahraga yang ada.
Berbanding terbalik dengan prestasi akademik nya yang sangat bagus.
3.
Pembahasan
Ruang
olahraga dan Lapangan olahraga merupakan sarana penunjang dalam tujuan
pendidikan, Salah satu tujuan pendidikan nasional ialah menciptakan manusia
Indonesia seutuhnya : “. . . Manusia yang sehat Jasmani dan Rohani”. Ruang dan sarana yang tersedia harus
ditata dan dirawat dengan baik, sehingga benar-benar menunjang penyelenggaraan
sekolah secara efektif dan efisien (Suharsini, Lia, 2009: 132).
Sedangkan Ruangan dan tempat penyimpanan
prasarana olahraga di SD 5 Klumpit masih belum efektif dikarenakan dalam
ruangan sendiri masih belum dapat dipergunakan untuk tempat olahraga, dan
penyimpanan saja masih belum sesuai dikarenakan hanya disimpan di sebuah lemari
secara tidak rapi.
Sekolah yang ideal adalah yang memiliki
lapangan dan perlengkapan olahraga cukup. Misal : mempunyai lapangan basket,
volley, bulu tangkis. Apa lagi jika punya lapangan sepak bola, dan kolam renang
seperti sekolah diluar negri, lapangan olahraga paling tidak dapat menampung
seluruh siswa disekolah itu, sebab biasanya lapangan ini juga dipergunakan
untuk Upacara.
SD 5 Klumpit tidak mempunyai sebuah
lapangan, hanya mempunyai halaman sekolah yang biasanya dipergunakan untuk
beraktifitas olahraga, seperti bola voli, takraw, bulu tangkis, dan untuk
sepakbola dilakukan di Lapangan Desa Klumpit. Dikarena kan SD 5 Klumpit yang
mempuyai lahan yang terbatas, jadi para siswa dan guru memanfaatkan halaman
sekolah untuk beberapa keperluan seperti senam, olahraga, upacara, dll.
Sekolah yang ideal dalam prasarana
olahraga harus mempunyai prasarana yang lenkap atau memadai, seperti mempunyai
Ruangan Khusus untuk berolahraga Outdoor/Indoor. Dan seharusnya diharapkan
setiap olahraga tertentu dapat mempunyai lapangan atau ruangan tersendiri. Untuk
outdoor contohnya seperti lapangan, dan untuk indoor adalah ruangan khusus
dimana para siswa dapat berolahraga didalam ruangan, contohnya dalam olahraga
atletik,dll.
SD 5 Klumpit tidak mempunyai Fasilitas
Ruangan yang dikhususkan untuk olahraga, karena tidak mempunyai lahan yang luas.
Hanya mempunyai halaman depan sekolah yang multifungsi, jadi hanya mempuyai
fasilitas Outdoor.
Dalam pengelolaan prasarana olahraga dan
lapangan olahraga, semua warga sekolah bertanggung jawab menjaga dan merawat
keutuhan atau kondisi dari prasarana olahraga dan lapangan olahraga itu
sendiri, untuk penyediaan guru dapat mengusulkan bantuan kepada Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olaraga dikabupaten setempat agar dapat dibantu untuk
memenuhi fasilitas yang belum ada. Dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas dan
mutu pendidikan olahraga di sekolah dasar.
Petugas yang bertanggung jawab dalam Pengelolaan,
perawatan, penyimpanan dan pengadaan/pengembangan adalah Guru Olahraga,
sebenarnya siswa ikut membantu dalam perawatan akan tetapi masih belum
maksimal. Dalam pengadaan alat prasarana masih sulit dikarenakan belum ada
bantuan dari Dinas kabupaten setempat. Jadi masih belum dapat dikatakan ideal
dalam pengelolaan prasarana olahraga.
Secara
keseluruhan dari hasil observasi dan wawancara mendalam dengan narasumber, manajemen
berbasis sekolah yang dilaksanakan oleh SD 5 Klumpit dalam bidang manajemen layanan
khusus penunjang MBS yaitu Pengelolaan Prasarana Olahraga dan Lapangan Olahraga
masih kurang dari segi ruangan, pengelolaan administrasi, dan penataan,
perawatan. Masih perlu banyak pembenahan untuk meningkatkan kualitas prasarana
olahraga, dan dapat menunjang keberhasilan manajemen berbasis sekolah di SD 5
Klumpit.
4.
Penutup
Dari
pembahasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pelaksanaan manajemen Pengelolaan
Prasarana Olahraga dan Lapangan Olahraga di SD 5 Klumpit belum terealisasi
secara efektif. Prasarana olahraganya masih perlu pembenahan dalam berbagai
bidang, antara lain:
a. Ruang
Olahraga
Ruang Olahraga
seharusnya mempunya ruangan indoor maupun outdoor, indoor adalah ruangan dimana
ruangan tersebut digunakan untuk aktifitas olahraga didalam ruangan dan outdoor
contohnya seperti Lapangan olahraga.
b. Sistem
Penyimpanan dan Perawatan
Dalam penyimpana dan
perawatan seharusnya dilakukan bersama oleh pihak-pihak sekolah atau warga
sekolah baik Guru maupun siswa sehingga dapat terawat dengan baik.
c. Lapangan
Olahraga
Sekolah yang ideal
adalah sekolah yang mempunyai fasilitas lapangan olahraga, dimana lapangan
olahraga adalah tempat multifungsi yang dapat digunakan dalam beberapa
aktifitas, selain dapat dipergunakan untuk berolahraga, lapangan olahraga
tersebut dapat digunakan untuk tempat upacara bendera.
d. Pengelolaan
Prasarana Olahraga
Pengelolaan prasarana
olahraga yang baik, adalah dikelola bersama atau membuat tim khusus untuk
mengelola prasarana olahraga, baik dalam pengelolaan, pengembangan, dll.
Daftar
Pustaka
Suharsini. Lia.2009.
Manajemen Pendidikan.
As claimed by Stanford Medical, It is really the one and ONLY reason this country's women get to live 10 years more and weigh 19 KG lighter than we do.
BalasHapus(And realistically, it really has NOTHING to do with genetics or some secret exercise and EVERYTHING about "how" they are eating.)
P.S, I said "HOW", not "what"...
Tap on this link to reveal if this little questionnaire can help you unlock your true weight loss possibility